Senin, 16 Mei 2011

analisis film MOTHERHOOD

sedikid ceritaa tentang film MOTHERHOOD

Eliza adalah mantan penulis fiksi yang memilih menjadi seorang ibu rumah tangga. Karena tak bisa benar-benar meninggalkan dunianya, Eliza lantas memilih menuangkan pikirannya dalam situs miliknya. Suatu ketika Eliza mengikuti lomba menulis artikel tentang arti menjadi seorang ibu dan ia tak punya banyak waktu untuk menulis artikel pendek tersebut.

Eliza harus bisa menyisihkan sedikit waktu buat menulis di sela kesibukannya merawat kedua anaknya dan itu bukanlah pekerjaan yang mudah. Suami Eliza tak memahami keinginan Eliza ini dan tak berbuat banyak untuk membantu sang istri. Di sisi lain, meskipun tak merasa keberatan dengan tugasnya sebagai ibu, Eliza merasa bahwa ia butuh sebuah pengakuan tentang keberadaannya sebagai manusia.

Eliza tak sadar bahwa sebenarnya yang ia pelukan hanyalah melihat ke dalam dirinya dan menentukan apa yang sebenarnya sangat berarti buat dirinya. Di akhir perjalanan, saat Eliza bersiap untuk mendefinisikan arti menjadi ibu, ia baru tersadar bahwa selama ini ia telah memiliki segalanya, suami yang baik, dua anak yang sangat ia sayangi dan itulah yang ia perlukan untuk mendefinisikan arti menjadi seorang ibu.

Menganalisis film berdasarkan 'Family and communication'

Ada 4 pola komunikasi dalam keluarga secara umum :

1.The Equality Pattern

setara dalam berkomunikasi (menyampaikan ide, pendapat & keyakinan, masing-masing pihak terbuka, jujur, tidak ada pemimpin & pengikut, keputusan dibuat bersama).

· Dalam hal ini bisa dilihat dalam film motherhood,eliza sang istri dan suaminya saling terbuka dalam berbagai hal dan keputusanpun dibuat bersama,tidak ada yang mendominasi satu sama lain,walaupun sempat elisa merasa kesal karena suaminya selalu menghilang jika ia butuh pertolongan namun pada akhirnya semua itu bisa diatasi karena mereka berdua bisa saling mengerti, dan elisa yang pada akhirnya mengutarakan apa yang sebenarnya dia inginkan dan uneg-uneg yang ada dipikirannya, begitu pula suaminya mengutarakan hal yang sama.elisa dan suamipun juga menghargai keinginan anak-anak mereka dan tidak pernah menganggap remeh karena keduanya masih kecil,mereka malah menghargai dan mengerti apa yang diinginkan sang anak,seperti saat putri alisa ulang tahun,elisa membuat pesta ulangtahun anaknya dirumah dan berusaha memberikan yang terbaik untuk anaknya di ulang tahun putrinya yang ke 6.

2.The Balanced Split Pattern

hubungan sejajar, namun masing-masing pihak memiliki otoritas dalam domain yang berbeda

· dalam hal ini bisa dilihat hubungan elisa dan suaminya yang sebenarnya baik-baik saja dan tidak saling mendominasi, hanya saja keduanya memiliki otoritas yang berbeda,karena suami yang setiap hari bekerja dan elisa mengurus anak dan rumah sembari menulis tulisan tentang arti seorang ibu, semua hal dari pagi sampai sore elisa selalu mengerjakan semuanya sendirian dan elisa merasa bahwa suaminya tidak pernah ada saat dia butuhkan. Elisa merasa tidak ada yang mengerti dirinya,padahal semua itu terjadi karena elisa kurang mengutarakan isi hatinya atau apa yang dia inginkan kepada suaminya.

3.The Unbalanced Split Pattern

salah satu pihak yang memimpin adalah yang dianggap lebih pintar & lebih mampu, biasanya juga yang lebih menarik secara fisik, pihak yang memimpin kadang bertanya pada yang dipimpin & meminta masukan.

· Dalam film ini hal tersebut sama sekali tidak terlihat,karena di film motherhood ini,elisa dan suaminya tidak pernah mendominasi atau merasa dirinya memimpin,semuanya setara dan dalam meminta masukan ataupun bertanya sesuatu.

4.The Monopoly pattern

salah satu pihak memonopoli segalanya. Pihak yang dimonopoli bertanya tentang segala hal, meminta ijin, menunggu pihak yang memonopli untuk mengambil keputusan.

· dalam film ini sebenarnya tidak ada yang saling memonopoli, hanya saja elisa yang menghargai suaminya (sebagai pemimpin keluarga) dan selalu bertanya apa pun dan meminta tolong pada suaminya,namun terkadang suaminya sering tidak ada jika ia butuh pertolongan. jadi elisapun mengambil tindakan atau keputusan tanpa suaminya ketahui.

Rabu, 13 April 2011

PARENTING ADOLESCENTS (Pengasuhan Pada Remaja)

ada 3 perubahan perkembangan yang saling terhubung dan terkombinasi untuk mengganggu keseimbangan yang ditetapkan dalam banyak keluarga pada akhir dari pertengahan masa anak-anak : (1) perubahan perkembangan yang berhubungan dengan fase anak dari masa kanak-kanak menuju masa remaja, (2) perubahan konteks sosial anak pada masa remaja, dan (3) perubahan perkembangan yang berhubungan dengan pengalaman paruh hidup orang tua.

Perubahan perkembangan pada remaja

* Perubahan pubertal dan implikasi bagi orang tua

Manifestasi fisik yang paling menonjol pada masa pubertas meliputi akselerasi yang cepat pada pertumbuhan, perkembangan karakteristik seksual primer dan sekunder, perubahan pada komposisi tubuh, dan perubahan pada sistem sirkulasi dan respirasi.

* Perubahan kognitif dan implikasi bagi orang tua

Pada masa remaja, individu mulai mengenal dan menggunakan metakognisi dimana remaja mulai berpikir tentang proses dari berpikir itu sendiri. Perubahan kognitif yang terjadi pada remaja membuat pola pikir mereka seringkali bertentangan dengan orang tuanya

* Perubahan pemahaman diri

Matangnya remaja secara fisik dan kognitif membuat mereka berpikir siapa mereka dan bagaimana mereka masuk dalam kehidupan sosial dimana mereka tinggal. Dorongan normal remaja yang menetapkan dirinya sebagai pribadi utuh dengan identitasnya yang unik dapat membuat perselisihan dengan orang tuanya yang ingin memelihara ketergantungan anaknya dan memberitahu aturan nilai mereka.

* Perubahan sosial

Remaja mulai menghabiskan sedikit waktu dengan keluarganya. Hal ini terjadi karena pada saat anak duduk di bangku SMP atau SMA memungkinkan mereka untuk melakukan banyak kegiatan sosial, akademik, dan rekreasional di luar lingkungan keluarga. Pada masa ini, interaksi dengan orang tua menjadi berkurang. Sebaliknya, teman sebaya memiliki peran yang lebih besar dalam hidup remaja.

Perubahan remaja secara Sosial

Remaja lbh tertarik dg teman sebya maupun lawan jenisnya. dan ortu harus mampu beradaptasi pd anak remajanya. karena mereka sangat penting dlm hdup remaja. secara sosial, remaja lebih di pandang dari segi ekonomi dan peran sosial didlm masyarakat tidak pda perubahan biologis atau periode kognitifnya.

Konteks Orang tua remaja yang paruh baya

Dalam keluarga dengan orang dewasa paruh baya, menyesuaikan diri dengan remaja muncul untuk mengambil lebih dari tol pada kesehatan mental orang tua dari pada kesehatan mental remaja.Banyak keluarga mengalami bentrokan antara isu-isu psikologis remaja dan masalah psikologis paruh baya.

Individuasi dan teori neoanalitik

Proses individuasi ditandai dengan penolakan orang tua, tetapi banyak proses yang kognitif, tidak perilaku. Menurut perspektif neoanalytic, pertengkaran antara untuk remaja dan orang tua mencerminkan kekacauan batin remaja kamu sebagai dia atau dia menegosiasikan proses intrapsikis individuasi.

Mengintegrasikan individualitas dan keterhubungan

Model baru hubungan remaja-orang tua mengakui kebutuhan remaja untuk individu dan membangun rasa otonomi emosional, tapi melihat proses ini sebagai salah satu yang sehat ketika terjadi dalam konteks hubungan orangtua-anak secara emosional.

Perubahan Pengembangan pada hubungan orangtua yang masih remaja: otonomi, keselarasan dan konflik

Dalam hubungan orangtua dan anak ( parent-child ) selama masa remaja memusat pada tiga lingkup dimensi. Dimensi-dimensi tersebut antara lain Otonomi yaitu tingkat dimana anak remaja di bawah kendali orang tua, Keselarasan yaitu tingkat di mana hubungan orang tua-remaja hangat, dilibatkan, dan secara emosional dekat, dan Konflik yaitu tingkat dimana hubungan orang tua-remaja adalah bermusuhan dan suka bertengkar.

· Perubahan Perkembangan dalam pengasuhan dan Otonomi anak remaja

Secara umum, anak remaja yang otonomi melaporkan bahwa mereka sungguh dekat dengan orang tua mereka, menikmati melakukan berbagai hal dengan keluarga-keluarga mereka, mempunyai sedikit konflik dengan para ibu mereka dan para bapak, merasa bebas untuk memberikan timbal balik atas nasihat orang tua mereka, dan mengatakan mereka ingin menjadi seperti orang tua mereka.

· Perubahan Perkembangan dalam Keselarasan orangtua-anak remaja

Perubahan keselarasan keluarga juga terjadi sepanjang transisi ke dalam masa remaja. Mengurangi kedekatan lebih mungkin meningkatkan keleluasaan pribadi pada pihak anak remaja dan mengurangi kasih sayang phisik antara remaja dan orang tua.

· Perubahan Perkembangan dalam Konflik Orangtua-anak remaja

Banyaknya kasus frustrasi berhubungan dengan konflik antara anak orang tua- anak remaja, hal itu mungkin terkait lebih sedikit pada isi dari konflik dan lebih kepada cara di mana konflik secara khas dipecahkan. Konflik antara remaja dan orang tua cenderung tidak dipecahkan melalui kompromi namun melalui ketundukan ( menyerah) atau melapaskan ikatan (menghindar).

Perbedaan Individu dalam Pengasuhan Remaja

Walaupun riset telah menunjukkan bahwa ada perubah otonomi, keselarasan, dan konflik antara orang tua dan anak-anak, ada juga variabilitas yang pantas dipertimbangkan berkenaan dengan hubungan orang tua - anak remaja. Variasi-variasi tersebut adalah jenis kelamin ( tentang orangtua, tentang anak, dan interaksi keduanya), struktur keluarga ( status perkawinan orangtua dan komposisi rumah tangga), etnik, dan kelas sosial.

· Jenis kelamin Orangtua Dan Jenis kelamin Anak

Perbedaan Jenis kelamin dalam hubungan orang tua- anak remaja telah diuji dalam 4 golongan dalam keluarga: Ibu - anak perempuan, Ibu - anak laki-laki, ayah – anak perempuan, dan Ayah - anak laki-laki. Studi Penelitian interaksi antara orangtua dan anak remaja juga menunjukkan bahwa para putra dan para putri saling berhubungan dengan orang tua mereka dalam jalan yang serupa.

Struktur Keluarga

pada masa sekarang banyak anak yang tumbuh dengan orangtua tunggal (baik dari orangtua yang bercerai maupun dari orang tua yang tidak menikah). Berbagai studi mengungkapkan bahwa struktur keluarga memiliki dampak dalam pengasuhan pada remaja. fakta- fakta menunjukan bahwa ibu yang bercerai sementara akan sering mengalami gangguan dalam pengasuhan pada remaja dalam tahun tahun paska perceraiannya.

Etnik

praktik pengasuhan pada anak tidak terlepas dari nilai budaya dan kepercayaan. Penelitian menunjukan bahwa pengasuhan authoritarian lebih umum digunakan oleh etnik minoritas yaitu keluarga amerikan- europan, dan konflik lebih sering terjadi pada etnik minoritas dari pada etnik mayoritas.

Status sosial

status sosial juga sangat mempengaruhi dalam pertumbuhan dan perkembangan anak dalam keluarga. Remaja yang orangtuanya memiliki kesulitan finansial akan sangat mempengaruhi hubungannya dengan orangtuannya. Remaja akan mengalami konflik yang lebih sering, kurang kehangtan dari orangtua dan perhatian dari orangtuanya.

Penyesuaian Antara Orangtua- Remaja

telah berlangsung lama bahwa hubungan antar remaja dan orangtuanya berimbas pada keharusan penyesuaian pada diri remaja itu sendiri, termasuk didalamnya kesehatan mental remaja, prestasi akademik, penyesuaian hubungan sosisal. Implikasi pada setiap dimensi hubungan orangtua dan remaja perlu dipertimbangkan seperti perbedaan cara pengasuhan anak seperti autoritarian atau autoritatif.

Autonomi

bagaimana orangtua memberikan otonomi kepada remaja dalam pengambilan keputusan, hal ini sangat penting bagi remaja bagaiman mereka memiliki otonomi untuk kulaitas hubungan remaja dengan orang tuanya. Termasuk didalamnya bagaimana remaja diberikan otonomi untuk mengekspresikan emosinya, remaja yang bebas mengekspresikan emosinya memiliki hubungan yang lebih erat dan dekat denag orangtuanya dibandingkan dengan teman sebayanya yang lain.

Harmony

lLteratur tentang keharmonisan dalam hubungan orang tua-anak dan penyesuaian remaja sangat mudah dan tidak sulit. Yaitu anak anak yang memiliki perasaan lebih dekat dengan orangtuanya lah yang memiliki tingkat keharmonisan tinggi dari pada yang tidak termasuk anak yang memiliki kemandirian, keseimbangan psikologis, termasuk juga didalamnya pencitraan diri yang baik.

Konflik

kita ketahui sebelumnya konflik walaupun lebih intens dan sering sekali terpikir, merupakan aspek karakteristik hubungan antara remaja awal dan orang tua mereka

bahkan ada yang berpendapat konflik ringan sekalipun benar- benar membangun sosiobiologikal remaja, dari perspektif sociobiologikal pertengkaran di masa pubertas mungkin telah berkembang sebagai mekanisme untuk bekal bahwa nantinya remaja akan menghabiskan waktu jauh dari keluarga atau dengan pasangan di luar kelompok kelahiran.

Pendekatan tipologis

Belajar dari perkembangan atau pendekatan remaja dan berbagai dimensi hubungan orangtua remaja memperjelas manfaat dari dimensi ini secara bersamaan, yang mengetahui bahwa beberapa orangtua dalam mendapatkan pendekatan yang lebih akurat dari hubungan emosional dari hubungan orang tua dan remaja. (1978) kelompok pendekatan Baumrind's orang tua menjadi empat kategori berdasarkan tingkat tanggap orang tua (mirip dengan dimensi harmoni) dan demandingness (mirip dengan kontrol). Orangtua yang responsif dan menuntut diberi label otoritatif.

*** jadi intinya dari parenting Adolescence atau pengasuhan pada remaja dimana orang tua berperan penting dalam mengarahkan anaknya yang sudah mulai beranjak remaja, orangtua penting untuk memberitahu anaknya mana yang baik dan yang buruk, karena pada usia remaja pasti si anak akan menemukan hal-hal baru yang tidak ditemukan sebelumnya,,dan disinilah peran orangtua untuk memberitahunya dengan cara yang baik agar anak juga tidak merasa dikekang atau dihakimi,namun tetap saja keduanya (antara orangtua dan anak) harus tetap bisa bekerjasama dengan baik dalam hal ini, seperti saling mengerti satu sama lain.