Selasa, 11 Mei 2010

perkembangan emosi

tulisan keduaa nii..hehe..tentang perkembangan emosi pada anak..
hemm..kalo dipikir secara gampangnya sii emosi ituu sendirii menurutkuu..suatu tindakan atau perkataan seseorang yang gak bisa kita trima dan akhirnya menimbulkan reaksi seperti marah,kesal,jengkel dan lain sebagainyaa..

nah di dalam emosi ada Pengalaman emosional yang pada tiap tahapnya merupakan dasar perkembangan kemampuan koginitif, sosial, emosional, bahasa, keterampilan dan konsep diri di kemudian hari. Tahapan tersebut saling berhubungan, tahapan yang lebih awal akan mempersiapkan tahapan selanjutnya. truss nii yaa kaloo misalnya aje Anak-anak yang diasuh dengan penuh kehangatan,cinta,kasih sayang,kasih uang*LOH???;p.. dan tidak mengalami gangguan perkembangan biasanya akan mencapai tahapan terakhir secara otomatis pada usia 4-5 tahun, namun anak-anak dengan kebutuhan khusus membutuhkan bantuan dari orang tua dan profesional untuk
bisa mencapainya dengan lebih perlahan looo,,tapii Kapan / pada usia berapa tercapainya bukan merupakan hal yang penting bila dibandingkan bagaimana pencapaiannya.siippp dagh..hal yang perlu diperhatikan nii..;)

nah nii ada 6 tahapan emosi yang kudu dilalui oleh setiap anak..

1.REGULASI DIRI DAN MINAT TERHADAP LINGKUNGAN

Kemampuan anak untuk mengolah rangsang dari lingkungan dan menenangkan diri. Bila anak masih belum mampu meregulasikan diri maka ia akan tenggelam dalam usaha mencari rangsang yang dibutuhkannya atau sebaliknya menghindari rangsang yang membuatnya tidak nyaman. Dengan demikian ia tidak bisa memperhatikan lingkungan secara lebih bermakna.

2. KEAKRABAN-KEINTIMAN

Kemampuan anak untuk terlibat dalam suatu relasi yang hangat, akrab, menyenangkan dan penuh cinta. Pengasuh merupakan hal terpenting dalam dunianya.maksudnya pengasuh yaa orang tuaa gituu..

3. KOMUNIKASI DUA ARAH

Kemampuan anak untuk terlibat dalam komunikasi dua arah, menutup siklus komunikasi (aksi-reaksi). Komunikasi di sini tidak harus verbal, yang penting ia bisa mengkomunikasikan intensi/tujuannya dan kemudian mengenal konsep sebabakibat (berpikir logis) dan konsep diri. la mulai menyadari bahwa tingkah lakunya berdampak terhadap lingkungan. Sehingga mulai muncul keinginan untuk aktif memilih/ menentukan pilihan dan berinisiatif


4.KOMUNIKASI KOMPLEKS

Kemampuan anak untuk menciptakan komunikasi kompleks (sekitar 10 siklus), mengekspresikan keinginan dan emosi secara lebih berwarna, kompleks dan kreatif. Mulai menyertakan keinginannya dalam bermain, tidak hanya mengikuti perintah atau petunjuk pengasuh/orang tua. Selanjutnya hal ini akan menjadi dasar terbentuknya konsep diri dan kepribadian. la mampu memahami pola karakter dan tingkah laku orang lain sehingga mulai memahami apakah tingkah lakunya disetujui atau tidak, akan dipuji atau diejek, dll sehingga mulai berkembang kemampuan memprediksi kejadian dan kemudian mengarah pada kemampuan memecahkan masalah berdasarkan keurutan logis.

5. IDE EMOSIONAL

Kemampuan anak untuk menciptakan ide, mengenal simbol, termasuk bahasa yang melibatkan emosi. Kemampuan menciptakan ide awalnya berkembang melalui permainan pura-pura yang memberikan kesempatan bereksperimen dengan perasaan, keinginan dan harapan. Kemudian ia mulai memberi nama pada benda-benda sekeliling yang berarti, disini ia mulai mengerti penggunaan simbol benda konkrit. Kemudian simbol menjadi semakin meluas pada aktifitas
dan emosi dan ia belajar kemampuan memanipulasi ide untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya.

6. BERPIKIR EMOSIONAL

Kemampuan anak untuk menciptakan kaitan antar berbagai ide sehingga mampu berpikir secara logis dan sesuai dengan realitas. Mampu mengekspresikan berbagai emosi dalam bermain, memprediksi perasaan dan akibat dari suatu aktifitas, mengenal konsep ruang, waktu serta bisa memecahkan masalah secara verbal dan memiliki pendapatnya sendiri. Bila anak bisa mencapai kemampuan ini maka ia akan siap belajar berpikir abstrak dan mempelajari strategi berpikir.

nah itu tadi 6 tahapan emosi anak..
tapii juga ada beberapa tips untuk merangsang perkembangan emosi anak..:D
intiipp yuukkk..

nih yang pertamaa..
1. Tenangkan anak, terutama saat ia marah atau tidak senang, dengan memeluk hangat, lembut tetapi erat, Jangan tegang atau kuatir karena hal tersebut akan dirasakan oiehnya dan semakin membuatnya tidak tenang.
2. Cari cara interaksi yang bisa memancing keterlibatan, ekspresi wajah, bunyi, sentuhan, dll. Perhatikan profil sensoriknya.
3. Cari berbagai pendekatan, eksplorasilah bersama-sama sampai menemukan cara mana yang paling disukainya.
4. 'Bacalah' dan berespon terhadap sinyal emosi anak, ada saat ia membutuhkan kedekatan namun ada juga saat ia ingin menjadi lebih asertif dan mandiri. Ikuti apa yang diinginkannya, jangan memaksakan 'agenda' kita.
5. Tunjukkan kegembiraan, antusiasme dan gairah dalam berinteraksi
6. Doronglah anak untuk melangkah ke tahap perkembangan berikutnya;
mengambil inisiatif, memecahkan masalah, bermain pura-pura, membahasakan emosi, menghadapi realitas dan bertanggung jawab terhadap tingkah lakunya (konsekuen)
7. Jangan terlalu/kurang menstimulasi dan memancing interaksi
8. Jangan terlalu mengontrolnya, ikuti pola dan keinginan anak
9. Jangan terlalu konkrit dalam bermain padahal ia sudah beralih ke tahap yang lebih abstrak, ikuti pola berpikir dan imajinasinya.
10. Jangan menghindari area emosi yang tidak disukainya, supaya anak belajar juga menghadapinya
11. Jangan mundur bila anak bereaksi emosi keras, tetaplah pada tujuan (konsisten) tetapi tenangkan dia.

heemmm..gimanaa?? kayaknyaa udaa cukup nii akuu nulis tentang materii perkembangan emosi anak..moga2 bisa bermanfaat bagii temen-temen yang nantinya mau punyaa anak..;p
biar bisa lebih gimanaa gtu ngurus anaknyaa ..*maksudnyaa gimana-gimana tu gimana to???(LOh???)wkwkwkwkkwk..
tambah gak jelas..maklum udaa pusing..antara ada dan tiadaa *lak lebaii..hohohoo..
^^v

Tidak ada komentar:

Posting Komentar